Mencegah kekerasan seksual, antara lain:
- Lewat pendidikan
Kasus kekerasan seksual yang muncul belakangan ini, oleh pemerintah, ditanggapi dengan pemberlakuan hukuman kebiri kimiawi, namun menurut sejumlah kalangan, pemerintah justru mengabaikan pencegahan akar masalah kekerasan seksual tersebut, yaitu karena minimnya pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi yang diberikan di sekolah.
- Pemahaman hak-hak
Pemahaman dengan mengetahui informasi kesehatan reproduksi yang komprehensif.
- Masuk kurikulum
Menurut Fadlia Hana dari Pamflet, organisasi yang mengajarkan kesehatan reproduksi ke sekolah-sekolah, salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual bisa lewat pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. “Di pelajaran kesehatan seksual dan reproduksi itu kita diajari menghargai, pertama itu dulu, (menghargai) kepemilikan kita, kepemilikan orang lain, dan consent (persetujuan) sebenarnya, karena semua pemerkosaan tidak by consent, tetapi dengan pemaksaan. Dan di pendidikan kespro itu pasti diajarkan sebab akibat, di saat kamu melakukan ini, akibatnya ini, bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi Itu akan membuat anak berpikir
- Perlu terobosan
Meski upaya hukum memasukkan pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sudah kandas di Mahkamah Konstitusi, namun komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menilai pemerintah seharusnya melihat kondisi darurat kekerasan seksual yang terjadi sekarang sebagai alasan untuk melakukan terobosan, dan memberikan pendidikan yang dianggapnya mendasar ini ke sekolah-sekolah.
- Perawatan
Pendekatan awal untuk mengobati seseorang yang telah menjadi korban pelecehan seksual tergantung pada beberapa faktor penting: (a) umur pada saat pemberian arahan, (b) keadaan pada saat pemberian arahan pada saat perawatan, dan (3) kondisi yang tidak wajar)
Kekerasan seksual terhadap anak sekarang sudah menjadi ancaman yang serius. Bahkan tempat yang dianggap paling aman, yakni keluarga dan sekolah juga rentan terhadap kekerasan seksual. Tahun 2014 yang lalu telah terungkap kasus kekerasan seksual terhadap anak sekolah Jakarta International School (JIS). Kondisi keamanan sekolah yang super ketat pun tidak menjadi alasan bahwa anak-anak akan aman dari para pedofilia (gangguan jiwa cinta anak-anak). Kemudian, banyak orang tua yang khawatir bagaimana melindungi supaya anaknya terhindar dari kejahatan seksual tersebut. Berikut ini kami berikan 5 tip-tip sederhananya:
- Tumbuhkan keberanian pada anak
Ajarkan kepada anak anda jika dia diperlakukan tidak baik oleh seseorang, dia harus berani menolak. Dia harus berani melaporkan ancaman tindakan kekerasan kepada orang yang dapat melindunginya, seperti orang tua, petugas keamanan, guru di sekolah, dll. Ajarkan anak-anak jangan takut jika diancam seseorang atau diiming- imingi imbalan tertentu.
- Memberikan pakaian yang tidak terlalu terbuka
Untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan terjadi pada anak kita. Tidak ada salahnya anda memberikan pakaian yang sopan dan tertutup. Karena bisa jadi pakaian yang terbuka akan semakin menarik perhatian para pelaku kejahatan seksual pada anak.
- Memperkenalkan fungsi organ intim
Hal yang tidak kalah penting adalah, memberikan pengertian mengenai organ intim. Berikan pengertian bahwa organ intim adalah privasi yang tidak boleh orang lain mengetahuinya. Ajarkan pula mengenai hak privasi yang harus dimiliki oleh anak-anak.
- Mengajarkan nilai-nilai agama
Nilai-nilai keagamaan perlu ditanamkan untuk menumbuhkan semangat tanggung jawab pada pribadi anak. Banyak hal positif yang dapat diambil dari mengajarkan nilai-nilai keagamaan. Seperti keadilan, kejujuran, kedisiplinan, respect terhadap kebaikan dan berani menolak kejelekan.
- Jalin komunikasi dengan anak
Jalin hubungan komunikasi senyaman mungkin dengan anak. Orang tua adalah tempat pengaduan segala keluh kesah anak. Minta anak supaya terbuka mengenai segala aktivitas yang telah dikerjakan. Jadilah orang tua yang siap menjadi tempat curahan hati bagi anak.
Demikian tips singkat mencegah pelecehan seksual pada anak. Semoga bermanfaat. Orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak mampu mengambil keputusan yang terbaik.
Link Youtube (berita-berita kasus korban pelecehan seksual)
- https://youtu.be/x-ztjkiVowk?si=HTuOMHVCci1h44n6
- https://youtu.be/BFu8Kd_QfGI?si=W7WurNF8h0Xxaelr
- https://youtu.be/Sy6xK-DIyyU?si=EraP49DA7GP3tB_D
- https://youtu.be/QoO9p9-tnkc?si=bhLSQHJDOfEjDBRs
- https://youtu.be/1731WCFXQT8?si=jeSJgGt7arYpkW0e
- https://youtu.be/9arot3JN-wU?si=mJM_GMyjeINUt-AA
- https://youtu.be/28M2TFQE0oQ?si=WWI24DLrwAwVvo78
- https://youtu.be/XCvgbuEh06k?si=MOrqYuhYVziv2pwa
- https://youtu.be/TyyTDvOQO9Y?si=5LmnuM_hoNANyHLB
- https://youtu.be/W9HGYGa0KWs?si=rUN2oKb6YevRnv_7
- https://youtu.be/_cJ6mfS4hso?si=-tHA73CItfR22jTd
- https://youtu.be/KKonYCZNhXY?si=Psz4jHNS7HzJldCD
- https://youtu.be/TxphDMLKg4s?si=bGB7-gOMeM_EBNiX
- https://youtu.be/G9hcUsTyoiU?si=xilFKmtIQ6Wz_DIt
- https://youtu.be/CU-4cNXmqo4?si=9BzArP9aojPZN16v